Pernyataan ustadz Said Sungkar –sapaan akrabnya- itu begitu berseberangan dengan Imam Besar FPI, Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab beberapa waktu lalu.
“Saya kenal Ust.Muzakkir sudah lama, setahu saya beliau BUKAN SYIAH. Beliau tidak mengkafirkan Syiah memang ya, itu beliau akui secaraa terbuka dengan alasannya, tapi beliau Syiah itu apa buktinya ?!
Justru, selama saya dekat dengan Beliau, saya melihat rujukan dan pemikiran beliau, koleksi kitabnya, tata cara ibadahnya, dsb, beliau lebih tepat dikatakan WAHABI ketimbang SYIAH.” Demikian potongan kutipan pesan singkat Habib Rizieq Syihab tersebut.
Sementara itu, di tempat berbeda ustadz Said Sungkar yang belum lama masuk daftar hitam “teroris” berdasarkan release oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat (US Department Of The Treasury) tertanggal 18 September 2013 ini siap diajak mubahalah atas pernyataan dan sumpah beliau atas syi’ahnya Mudzakir.
Menyusul pernyataan ustadz Said Sungkar terebut, berikut ini pernyataan resmi dengan kepala surat berlogo FPI yang diterima redaksi shoutussalam.com.
PERNYATAAN / KETERANGAN
Dengan mengharap rahamat dan ridho Allah Azza Wa Jalla, Saya membuat
pernyataan ini agar tidak menjadikan bias atas perkara yang qiila wa qoola.Tatkala saya ditanya salah seorang ikhwan, apakah Ustadz Mudzakir itu Syiah?
Saya menjawab dengan tegas tanpa ragu-ragu bahwa Ustadz Mudzakir Syiah dengan alasan sebagai berikut:
- Saya pernah se-mobil dengan Mudzakir (termasuk di dalamnya ada orang yang ikut bersama kami). Saat itu ada beberapa SMS yang masuk ke HP saya yang menyindir dengan kalimat “Afwan Ustadz, apakah Ustadz akan nikah mut’ah kok sampai semobil dengan Mudzakir?”. Maka Saya berkata kepada Mudzakir “Saya keliling 45 negara dan menjumpai banyak ulama dan tokoh jihad, tapi sayang sekali saya belum pernah melihat atau bertatap muka dengan Ayatullah Khomeini”. Beliau (Mudzakir) yang duduk di kursi depan menoleh menghadap saya dan langsung terucap dari mulutnya “Demi Allah kalau saya bukan lagi melihat wajahnya tapi telah berjabat tangan dan baiat dengan Ayatullah Khomeini.”
- Sebuah Pondok Pesantren milik syiah yang terletak di Wonotunggal Kabupaten Batang yang diserang oleh kaum muslimin Sunni yang pada akhirnya pondok tersebut ditutup, saya mendengar bahwa 17 santri Ponpes tersebut dipindah ke Pondok Pesantren milik Mudzakir.
Pekalongan, 1 Muharram 1435 H
DPW FPI PEKALONGAN
Al Faqiir ILALLAH
Said Ahmad Sungkar
Dewan Syuro
Demikiran pernyataan tersebut, tertanggal 1 Muharram 1435 H dan
ditandatangani oleh ustadz Said Ahmad Sungkar selaku Dewan Syuro DPW FPI
Pekalongan. [Abu Muhammad].Lihat:
http://shoutussalam.org/2013/12/berbeda-dengan-habib-rizieq-syihab-dewan-syuro-dpw-fpi-pekalongan-tegaskan-mudzakir-syiah/
KEBIADABAN KOMUNITAS PEMBELA SYIAH INDONESIA
BalasHapusSeptember 19, 2016
Sebuah kelompok pengajian di solo yang dipimpin ustadz M sudah sangat dikenal sebagai pembela syiah di indonesia. Sayangnya muslimin selama ini hanya bertele-tele memperdebatkan apakah dia syiah ato bukan.
semoga kisah nyata yang memilukan ini segera membuka mata para pencinta sunnah untuk segera bergerak cepat untuk memnghentikan kekejaman dan kekejian yang telah dilakukan kelompok pengajian yang berpusat di kota solo tersebut terhadap aktivis-aktivis pengajian pencinta sunnah.
Pada awal september 2016 lasykar Hwry yang dikenal sebagai barisan pembela ustadz M telah menghancurkan sebuah pondok pesantren kecil yang telah dirintis semenjak 2014 seorang ustadz yang dikenal sebagai seorang yang anti syiah dan beberapa kali menjelaskan kesesatan-kesesatan syiah di majelis pengajiannya.
Pondok tersebut bernama AZZAHRA merupakan pondok tahfidz al Qur’an bagi anak2 perempuan dari kanak-kanak sampai remaja. Santriwatinya baru sebanyak 16 orang. Pondok tersebut berlokasi di rumah dan bangunan milik keluarga besar dari ustadz AY yang berlokasi hanya beberapa ratus meter dari tempat pengajian para pembela syiah tersebut.
Tetapi petaka kebiadaban terjadi ketika lasykar pembela syiah tersebut dipimpin wi-sad seorang guru smp swasta di solo yang merupakan salah satu tangan kanan ustadz M masuk secara paksa dan mengahancurkan rumah tua tempat anak-anak belia tersebut mengaji. mereka mengahncurkan bangunan tersebut dan mengusir para pengasuh ponpes tersebut.
wi_sad sebenarnya adalah kakak kandung dari ustadz ay yang dulu juga mengaji di tempat yang sama. tapi sejak tahun 1999 ustadz AY keluar dari pengajian pembela syiah tersebut merasa tidak cocok dengan ajaran yang cenderung membela syiah terus-menerus. Ustadz AY aktif di tempat lain dan mulai menyampaikan kesesatan-kesatan ajaran syiah. sejak saat itu setiap aktivitas ustadz AY selalu berusaha diganggu olehwi-sad kakak kandungnya sendiri. Puncaknya pada hari sabtu tgl 6 september 2016 yang lalu dengan dalih mendapat dukungan mandat dari keluarga besar dan dikawal lasykar dan mereka membubarkan pengajian, menghancurkan bangunan,mengusir kelurga dan santri ust AY serta menyegel sehingga Ust AY tidak bisa lagi pulang ke rumah yang telah ditinggali sejak th 2006 yang lalu.
alasan sengketa warisan terlihat snagt dipaksakan dan mengada-ada.
tapi dengan perencanaan dan pendanaan yang besar mereka berhasil menciptakan opini kepada keluarga seolah-olah Ust AY tidak berhak menempati rumah tersebut.
Di antara personil lasykar yang menghancurkan ponpes tersebut tersebut ada wajah yang dikenali sebagai penduduk yang tinggal di sekitar kotagede.biasanya ia mengaji di kelompok pembela syiah cabang singosaren kotagede yang beberapa waktu lalu menghadirkan ustadz M untuk tabligh akbar di singosaren. yang akhirnya didatangi perwakilan dari FJI untuk bertabayyun dan dilanjutkan di kompleks brimob